Jakarta – Di tengah percepatan transformasi digital, keamanan data dan sistem menjadi aspek krusial dalam menjaga kelangsungan bisnis.
Seiring dengan semakin meluasnya adopsi kecerdasan buatan (AI), tantangan dalam menjaga kestabilan infrastruktur digital pun semakin kompleks.
Laporan Cisco’s 2024 Cybersecurity Readiness Index mengungkapkan bahwa hanya 12 persen perusahaan di Indonesia yang memiliki kesiapan tinggi dalam menghadapi serangan siber.
Hal ini menunjukkan pentingnya penguatan sistem keamanan di berbagai sektor guna melindungi ekosistem digital nasional.
Namun, tantangan dalam keamanan siber tidak hanya terbatas pada teknologi, tetapi juga ketersediaan tenaga ahli. Berdasarkan data yang sama, 97 persen perusahaan di Indonesia mengaku menghadapi kekurangan talenta siber yang memadai.
Bahkan, 59 persen perusahaan masih memiliki lebih dari 10 posisi keamanan siber yang belum terisi, menunjukkan kebutuhan mendesak untuk membangun SDM yang siap menghadapi ancaman digital.
Kemitraan Indosat Ooredoo Hutchison dan Cisco untuk Ketahanan Siber
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Cisco menjalin kemitraan strategis guna meningkatkan pertahanan siber bagi pelaku bisnis di Indonesia.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan terhadap risiko digital yang semakin kompleks, terutama bagi perusahaan yang beroperasi di lingkungan hybrid dan multi-cloud.
Melalui integrasi teknologi keamanan dan AI, kolaborasi ini memungkinkan industri di Indonesia untuk memperkokoh sistem pertahanan siber sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.
Indosat, melalui anak usahanya Lintasarta, bersama Cisco menghadirkan solusi keamanan siber komprehensif, mencakup:
– Firewall
– Secure Service Edge (SSE)
– Extended Detection and Response (XDR)
– Multi-Factor Authentication (MFA)
– Splunk untuk analisis data dan pemantauan ancaman
Dengan solusi ini, pelanggan dapat mengantisipasi ancaman lebih dini, merespons serangan dengan cepat, serta mengoptimalkan strategi keamanan sesuai kebutuhan bisnis.
Keunggulan Teknologi dalam Melawan Ancaman Siber
Teknologi XDR yang dihadirkan dalam solusi ini memungkinkan pemantauan perangkat secara real-time, mendeteksi serangan tersembunyi, serta memberikan respons cepat terhadap potensi ancaman.
Sistem ini juga dirancang untuk membantu bisnis menjaga kelancaran operasional di tengah meningkatnya risiko serangan siber.
Menurut Vikram Sinha, Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, keamanan siber adalah fondasi utama dalam membangun ekosistem digital yang terpercaya.
“Kolaborasi ini akan menghadirkan solusi keamanan pintar yang melindungi dan memberikan rasa aman bagi berbagai sektor bisnis dari ancaman siber yang semakin kompleks,” ujar Sinha pada Jumat, 28 Februari 2025.
Sementara itu, Dave West, President Cisco for Asia Pacific, Japan, and Greater China, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam membangun ketahanan siber bagi dunia usaha di Indonesia.
“Kemitraan ini tidak hanya merevolusi lanskap keamanan siber nasional, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika era digital yang terus berkembang,” jelasnya.
Masa Depan Keamanan Siber di Indonesia
Di tengah meningkatnya ancaman siber, kemitraan antara Indosat Ooredoo Hutchison dan Cisco menjadi langkah strategis dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan tangguh.
Dengan menggabungkan teknologi canggih, layanan keamanan yang komprehensif, serta upaya peningkatan kapasitas SDM di bidang siber, diharapkan perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan keamanan digital di masa depan.